Headlines News :
Home » » Intensif Untuk Operator Blok East Natuna

Intensif Untuk Operator Blok East Natuna

Written By Unknown on Selasa, 11 Desember 2012 | 02.44

Jakarta, PODIUM - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, menyatakan pemerintah dapat memenuhi permintaan insentif yang diajukan Konsorsium operator blok East Natuna. Namun hal tersebut baru dapat diputuskan setelah pihaknya melakukan pembahasan detil bersama Kementerian ESDM dan BKPM.

Konsorsium operator blok East Natuna terdiri dari empat perusahaan yakni Pertamina, PTT EP, Total E&P Indonesie, dan ExxonMobil.
 

"Soal itu (intensif) tidak terlalu sulit mendiskusikannya karena sudah ada modelnya, tinggal bagaimana detilnya, seperti investasinya berapa atau initial rate of return berapa," ujar Agus Martowardojo saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 10 Desember 2012.

Agus optimis, jika pembahasan dapat cepat dilakukan, maka bentuk insentif tersebut dapat dikeluarkan pada tahun ini.

Proyek pengeboran gas terbesar di Kepulauan Riau di blok East Natuna masih tertunda, karena insentif yang diharapkan oleh konsorsium operator blok tersebut masih belum mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Pihak Pertamina sendiri telah menandatangani perpanjangan prinsip kesepakatan (principle of agreement/PoA) pengembangan Blok East Natuna yang habis pada 10 Desember 2012.

Sehingga diharapkan, setelah keluarnya kebijakan masalah intensif tersebut, maka kontrak perjanjian (production sharing contracts/PSC) dapat segera ditandatangani.

Insentif, jelas adalah sebuah kebijakan yang akan mengurangi pendapatan negara, sehingga hal ini harus dibahas dengan Kementerian Keuangan, kata  Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini yang ditemui sebelumnya di Balai Kartini, Jakarta.

Blok East Natuna diperkirakan memiliki cadangan gas sekitar 200 triliun kaki kubik (tcf). Namun karena dalam blok tersebut juga banyak terkandung karbondioksida (CO2) sehingga blok tersebut diperkirakan hanya mampu memproduksi sekitar 45 tcf.

Konsorsium menyatakan menghabiskan dana sekitar USD 40 miliar untuk proyek pengeboran gas tersebut.


Riky Rinovsky
Share this post :
 
Copyright © 2011. Podium Interaktif - All Rights Reserved
Pasang IKLAN, email Ke: podiuminteraktifnews@gmail.com