Headlines News :



Tampilkan postingan dengan label Parlemen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Parlemen. Tampilkan semua postingan

Dahlan Disebut Kampungan dan Mak Kletis

Jakarta, PODIUM - Isu pemerasan yang dilontarkan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke publik dan mengarah tepat di atas langit gedung DPR, telah membakar gedung DPr beserta para anggota DPR yang mengisinya. Para anggota DPR meradang.

Dahlan Iskan, disebut melontarkan fitnah, kampungan, hingga celetukan gaya Jawa timuran, mak kletis. Wakil Ketua Komisi VII, Effendi Simbolon menyebut Dahlan "kampungan", sedangkan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, nyeletuk dengan gaya Jawa Timuran, "mak kletis".

Dahlan yang berjanji akan menyerahkan 10 nama oknum anggota DPR pemeras BUMN ke Badan Kehormatan (BK) DPR, namun ternyata pada Senin (5/11) hanya menyerahkan dua nama saja.

"Katanya mau serahkan 10 nama, gak taunya cumA mak kletis (segitu saja, red)," kata Priyo Budi Santoso di gedung DPR, Senin (5/11).

Berbeda dengan Priyo, Effendi Simbolon menyebut Dahlan dengan satu kata yang melecehkan: kampungan!

"Dahlan itu awalnya kan kita undang. Kita undang dalam kapasitasnya sebagai mantan Dirut PLN. Komisi VII hanya ingin meminta penjelasan, kenapa PLN di masa pimpinanya PLN menderita kerugian paling besar dalam sejarah PLN, yakni mencapai ribuan miliar hingga disebut triliunan," kata Effendi ketika ditemui wartawan di Bandara LNG Badak, Bontang, Kalimantan Timur.

Namun apa yang dilakukan Dahlan, kata Effendi dalam nada bertanya. Dahlan melempar isu soal upeti, padahal dirinya sedang disorot terkait inefisiensi anggaran PLN senilai Rp 37 triliun, tandas Effendi.

"Ini kampungan sekali, ini sama saja dengan lempar batu sembunyi tangan," ketus Effendi dengan nada geram yang tidak bisa disembunyikanya.

Kampungan, karena cara yang diambil Dahlan, kampungan. Menurut Effendi, ada mekanisme kalau memang Dahlan ada menemukan temuan kasus seperti itu (upeti dan pemerasan).

"Kita punya kepolisian, KPK, hargailah penegak hukum kita, bukannya melempar ke media yang sangat bebas sekali, sehingga larinya kemana-mana," ucap Effendi.

Dengan lontarn isu seperti itu, yaitu anggota Dewan meminta "upeti", lanjut Effendi, maka hal itu jelas telah memojokkan institusi Parlemen. Pernyataan Dahlan mengesankan bahwa DPR ini tidak punya moral, tuding Effendi.

Dahlan, kata Effendi, telah menjadikan DPR sebagai public enemy (musuh publik). sehingga apa yang dilakukan DPR selalu salah di mata rakyat.

"Dahlan sesungguhnya adalah sedang mengumpat lembaga negara. Bayangkan anak buahnya Presiden berani mengumpat lembaga negara, kenapa ini dibiarkan? Apa sih motivasinya," tandas Effendi.

Tunggul Naibaho

Dua Nama Itu Ternyata, Idris Laena dan Sumaryoto

Jakarta, PODIUM - Menteri BUMN, Dahlan Iskan, telah menyerahkan dua nama oknum anggota DPR yang diduga kuat melakukan pemerasan atas BUMN kepada Badan Kehormatan (BK) DPR, Senin 5 November 2012. Kedua nama tersebut, kepada wartawan disampaikan inisialnya saja yakni, IL dari Partai Golkar dan S dari PDI Perjuangan.

Kedua nama tersebut, dikonfirmasi wartawan kepada Anggota BK DPR, Usman Djafar, membenarkan kalau yang dimaksud dan telah dilaporkan Dahlan adalah Idris Laena (Partai Golkar) dan Sumaryoto (PDIP).
"Ya, betul, memang itu yang dilaporkan, dan nanti kita akan coba periksa keduanya," kata Usman kepada wartawan di gedung DPR senayan, Senin (5/11). 

Idris Laena adalah Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar. Sementara Sumaryoto pernah bertugas di Komisi V DPR dan saat ini duduk di Komisi XI.

Dikatakan Usman, Idris Laena dikaitkan dengan PT Garam dan PT PAL, sedangkan Sumaryoto dengan PT Merpati. Keduanya terkait dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam ketiga perusahaan BUMN tersebut.

"Karena PMN memerlukan persetujuan DPR, ya, jadi semacam makelar, kira-kira begitulah," kata Usman.

Idris yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Riau dan Sumaryoto dapil Jawa tengah, kata Usman, akan segera dipanggil BK DPR, dan jika indikasinya kuat ke arah pidana pemerasan, maka BK akan melaporkanya kepada aparat penegak hukum.

Tunggul Naibaho

Senin Depan Dahlan Dipanggil DPR


Jakarta, PODIUM - Badan Kehormatan (BK) DPR rencananya akan memanggil Menteri BUMN, Dahkan Iskan, terkait lontaran Dahlan yang menyebut ada oknum anggota DPR yang kerap melakukan pemerasan kepada perusahaan BUMN.

Dahlan menyatakan dirinya mengantongi 10 nama oknum tersebut. Sementara itu di kalangan masyarakat beredar 18 nama oknum anggota DPR pemeras BUMN, yang disebarkan melalui SMS. 

"Ya, kita akan panggil pak Dahlan, Hari Senin, tanggal 5 pukul 10.30 pagi," ujar Ketua BK DPR Moh Prakosa saat dihubungi wartawan, kemarin (1/11).

Pemanggilan ini,  kata Prakosa, merupakan hasil rapat internal BK kemarin. BK DPR ingin menggali lebih jauh pernyataan Dahlan, terkait siapa saja oknum DPR yang disebut memeras.

"Siapa memeras siapa dan apa motifnya, kita akan minta penjelasan," tegas Prakoso.

Prakoso meyakinkan bahwa, BK DPR akan menjatuhkan sanksi tegas kepada siapa saja oknum anggota DPR yang terbukti melakukan aksi pemalakan kepada perusahan BUMN.

BK akan serius melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini, tandas Prakoso.



Tunggul Naibaho

 


SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Pengunjung

Copyright © 2011. Podium Interaktif - All Rights Reserved
Pasang IKLAN, email Ke: podiuminteraktifnews@gmail.com