Jakarta, PODIUM - Jika Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD tetap ngotot dengan pernyataanya bahwa ada mafia narkoba bergentayangan di Istana Negara, maka sama halnya dengan Mensesneg Sudi Silalahi, dia juga ngotot menyatakan bahwa pemberian grasi kepada Meirika Franola alias Ola, adalah clear.
Clear, maksud Sudi, usulan pemberian grasi murni datang dari bawah, dibahas melalui mekanisme yang benar, dan sebelum grasi yang diberikan, presiden mengadakan rapat dan memimpinya sendiri dihadiri oleh Menkopolhukam, Menteri Hukum dan HAM, dan pihak kepolisian. Sudi menolak tudingan adanya campurtangan mafia narkoba dalam pemberian grasi tersebut.
"Prosesnya panjang. Pertimbangan dan proses akhirnya dipimpin langsung oleh Presiden," tegas Sudi Silalahi di Istana Negara, Senin 12 November 2012.
Sudi juga kembali membantah tudingan Ketua MK, Mahfud MD, bahwa di Istana Negara ada mafia narkoba.
"Kalau memang dia punya bukti, laporkan dong baik-baik, jangan diumbar ke publik. Dan kalau memang ada ada pasti akan ditindak, dan termasuk saya, kalau salah pasti ditindak," tegas Sudi.
Mahfud sendiri mengatakan, para mafia narkoba tersebut bekerja sangat profesional dan rapi. Mereka bertugas untuk meringankan hukuman para anggota jaringan yang terkena vonis. Para mafia ini mendekati orang-orang dekat presiden.
Dan mahfud menunjuk hasil kerja mafia narkoba itu adalah pemberian grasi oleh presiden kepada terpidana mati Ola. Dan karena mendapat grasi maka hukumanya dirubah menjadi hukuman seumur hidup.
seperti diketahui, Ola dihukum dengan pidana mati bersama dua orang sepupunya yakni, Deni Setia Maharwa alias Rafi Muhammed Majid dan Rani Andriani. Ketiganya terbukti bersalah menyelundupkan 3,5 kilogram heroin dan 3 kg kokain melalui Bandara Soekarno- Hatta ke London, pada 12 Januari 2000 lalu.
Namun belakangan diketahui, Ola masih menjalani bisnis haramnya dari balik penjara dengan ditangkapnya NA (40) saat membawa sabu seberat 775 gram di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, 4 Oktober lalu.
NA kepada petugas BNN mengatakan dirinya hanyalah kurir dan merupakan orang suruhan Ola.
Maka Mahfud MD pun bernyanyi, o-la,la, o-la,la...
Tunggul Naibaho