Headlines News :



Tampilkan postingan dengan label Polisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Polisi. Tampilkan semua postingan

Warga Malaysia Keparat Selundupkan Sabu


Batam, PODIUM - Seorang warga negara Malaysia keparat berinisial, NPC, ditangkap petugas Bea Cukai di pelabuhan Batam Center, Batam, Minggu 18 November 2012, karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu.

Sabu-sabu tersebut dililitkan NPC di badanya, namun upayanya menyelundupkan barang haram tersebut dan meracuni rakyat Indonesia gagal, karena keparat Malaysia tersebut keburu ditangkap petugas Bea dan Cukai. 

Kepala Biro Layanan Informasi Kantor Bea dan Cukai Batam, Susila Brata mengatakan, keparat Malaysia itu diketahui menumpang MV Indomas I dari Pelabuhan Stulang Laut, Malaysia. Ia tiba pukul 08.40 di Pelabuhan Batam Center. 

Petugas Bea Cukai pun segera membawa Malaysia keparat itu ke ke kantor polisi, untuk mempertanggungajawabkan perbuatanya.


Tunggul Naibaho

Cagub Papua Disekap Dirampok, Rp9,6 M Melayang

Jakarta, PODIUM - Bakal Calon Gubernur Papua, Ruben Marey, ditodong, disekap dan dirampok oleh tiga pria bersenpi tidak dikenal usai mengambil uang di Bank HSBC, Sudirman, Jakarta, Selasa 13 November 2012 malam.

Akibat perampokan itu, bukan saja uang sebanyak USD 1 juta atau senilai Rp 9,6 Milyar raib digasak pelaku, tetapi Ruben juga terancam tidak dapat mendaftar ke KPUD Papua tepat waktu.

"Perampokan ini saya duga terkait dengan Pilkada Papua, karena pendaftaran terakhir bagi para bakal calon adalah hari ini," kata Ruben kepada wartawan di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (14/11).

Ruben menceritakan, dirinya malam itu habis menarik uang di HSBC ditemani oleh Menteri Keuangan Agus Marto, lalu keduanya kemudian berpisah. Ruben sendiri menuju ke bank Mandiri di jalan Gatot Subroto, untuk maksud menyetorkan uang tersebut.

Namun, tiba-tiba dirinya ditodong pistol dan ditarik ke dalam mobil. Ruben mengatakan, kejadian itu kira-kira pukul 19.15 WIB.

Ruben selanjutnya dibawa oleh para penculiknya ke Apartement Meruya, Jakarta Barat, dan disekap.

"Saya disekap, dan selama disekap saya ditodong pistol. Uang USD 1 juta, cincin emas, dan dua buah handphone milik saya dirampas mereka," kata Ruben yang mengaku bekerja di kantor Kemenpolhukam itu.

Ruben akhirnya dilepas para penyekapnya sekitar pukul 02.30 WIB, Rabu (14/11) dini hari. Dan selanjutnya Ruben melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polrestro Jakarta Pusat.


Tauviq LL

Wartawati Ditangkap Transaksi 2,5 Kg Sabu

Jakarta, PODIUM - Seorang wartawati dari media cetak nasional berinisial AC ditangkap petugas BNN saat melakukan transaksi narkoba jenis sabu seberat 2,6 Kg di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 13 November 2012. 

Saat petugas BNN melakukan pemeriksaan pada hari ini, Rabu (14/12) di kediamanya di Perumahan Citra Indah, Jonggol, Bogor, petugas juga menemukan satu koper besar berisi uang dollar Amerika dan Euro palsu.

 "Apakah AC, selain terkait kasus narkoba, juga terlibat dalam mafia pemalsuan uang, kita akan dalami," kata Kepala Bagian Humas BNN, Sumirat Dwiyanto, di lokasi rumah AC yang persisnya berada di Cluster Bukit Alamanda, blok V1 no 55, RT 1/9. 

Diperoleh keterangan, AC merupakan istri dari seorang lelaki asal Kamerun berinisal NF atau F, yang diduga adalah jaringan pemalsu uang. Ketua RT setempat, Andi Purnomo, menuturkan pihaknya sempat menegur AC karena kerap pulang membawa beberapa lelaki hitam asal Afrika. 

Rumah tersebut menurut Andi, dibeli AC tiga tahun lalu. AC, menurut Andi jarang bersosialisasi dengan para tetangganya dan juga jarang berada di rumah.  

Tauviq LL

Pegadaian Dirampok, Emas Rp3 Melayang

Bandar Lampung, PODIUM - Kawanan rampok diperkirakan berjumlah enam orang beraksi merampok  Kantor Pegadaian di Jalan Imam Bonjol, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Sabtu 10 November 2912.

Perampok berhasil membawa kabur uang dan emas dari brankas diperkirakan kerugian mencapai Rp 3 miliar. Dua pegawai dan seorang satpam tidak bisa berbuat apa-apa di bawah todongan senjata api.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Muhammad Nurochman membenarkan perampokan yang terjadi di siang bolong itu. Pegawai pria dan seorang satpam, kata dia, diikat matanya, sedangkan pegawai yang wanita diminta membuka brankas.

"Diperkirakan perampok berjumlah enam orang, dan sekarang dalam penyelidikan kita," kata kombes Nurochman.

Nurochman mengatakan, dari keterangan para saksi mata, pihaknya telah memperoleh ciri-ciri pisik para pelaku, namun dia enggan merincinya.

Para pelaku menggunakan tiga unit sepeda motor, dan dalam waktu singkat berhasil meninggalkan kantor pegadaian.


Helmi R

Polisi Swasta Tewas Dikeroyok Geng Motor

Jakarta, PODIUM - Yusuf, 40, seorang anggota Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibnas) Kepolisian Sektor Metro (Polsektro) Cipayung tewas dikeroyok puluhan anggota geng motor di Jalan Raya Cilangkap, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu 11 November 2012 dini hari tadi.

Yusuf tewas dengan sejumlah bacokan pada sekujur tubuhnya. Akibat bacokan tangan kiri korban juga nyaris putus. Korban dibawa ke RS Pasar Rebo untuk keperluan otopsi.

Keterangan para saksi menyebutkan, sebelum kejadian, sekitar pukul 03.00 WIB, korban sedang mengisi bensin di SPBU tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian seseorang mengahmpirinya dan memberitahukan bahwa ada kelompok geng motor yang sedang melakukan keributan.

Dan sebagai seorang anggota Pokdarkamtibmas yang penuh dedikasi, Yusuf segera meluncur untuk melihat situasi.

Namun, tidak disangka-sangka, setiba di TKP korban tiba-tiba dikeroyok sejumlah anggota geng motor. Para pengeroyok ada yang menggunakan senjata tajam, sehingga Yusuf tewas mengenaskan penuh luka bacokan.

Pihak Polsektro Cipayung dan Polrestro Jakarta Timur sedang melakukan pemburuan atas para pelaku pengeroyokan.


Tunggul Naibaho

Miras Dioplos Dekstro, Anak Tikam Tewas Bapaknya


Bandung, PODIUM - Faisal Yunida, 23, terhuyung habis menenggak minuman keras yang dioplos pil dekstro, mendatangi warung bibinya, Bus Siti, di Jalan Gedebage Wetan, RT 02/06, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Kamis 8 November 2012.

Faisal lalu mengamuk kepada sang bibi, karena telah memecat kawanya, Tejo, bekerja di warung itu. Si bibi lalu memanggil kakaknya, Ismail Adidaya, yang tidak lain adalah ayah kandung Faisal. Hasilnya, Ismail ditikam didada karena ikut campur dan tewas di tempat.

Faisal kalap dan mencoba melarikan diri, namun segera berhasil ditangkap petugas kepolisian Sektor Kota Gedebage.

"Penusukan itu berawal dari cekcok mulut antara tersangka dengan ayahnya, dan karena tersangka sudah dalam keadaan teler berat, sehingga lepas kontrol dan menikam ayahnya sendiri," jelas Kapolsekta Kompol Darwan Hasan, Kamis (8/11).

Pil dekstro sebenarnya adalah obat batuk, namun jika diminum dalam jumlah banyak, terlebuh jika dicampur dengan alkohol, maka bagi peminumnya dapat menimbulkan efek halunisasi dan rasa eforia yang berlebihan.

Bahkan dalam berbagai kasus, akibat mencampur miras dengan dekstro mengakibatkan maut bagi yang mengonsumsinya.

Hanya saja, pil jenis ini bebas diperjualbelikan tanpa resep, di hampir semua apotik di kota Bandung, dan juga kota-kota besar lainya.

Faisal, saat ini harus rela meninggalkan istrinya yang tengah hamil muda, dan terancam pidana 15 tahun, karena telah melakukan penganiayaan yang menyebabkan orang lain mati (Pasal 352 ayat 1 KUHP). 

Faisal juga dapat dituntut dengan pasal pembunuhan (Pasal 338, 340 KUHP).

Tunggul Naibaho

Pegadaian Jakarta Sasaran Empuk, 2012 dirampok 5 Kali

Jakarta, PODIUM - Kantor-kantor milik PT Pegadian Persero di wilayah DKI Jakarta selama ini telah menjadi sasaran empuk bagai para kawanan perampok.

Sepanjang tahun 2012 kantor pegadaian di Jakarta dirampok 5 kali, dan sampai saat ini belum satu pun kasus berhasil diungkap polisi.

Ke-5 perampokan pada 2012, 4 kasus terjadi di Jakarta Selatan dan 1 kasus di Jakarta Timur. Total kerugian mencapai RP10 miliar.

"Kita sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian, bagaimana soal penanganan pengamanan di kantor-kantor pegadian di Jakarta, karena ini sudah mulai menjadi tren (merampok kantor pegadaian, re)," kata Kepala Humas Kanwil Pegadaian DKI Jakarta, Matsuni, di Jakarta, Rabu, 7 November 2012.

Mengenai barang-barang milik nasabah yang dirampok, pihak pegadaian memastikan hal itu akan diganti oleh persero. Dan barang-barang  yang biasanya menjadi sasaran perampok adalah emas dan barang perhiasa lainya.

"Semua barang yang digadaikan sudah kita asuransikan. Kita akan dapat pembayaran klaim asuransi, walau tidak penuh," kata emas.

Ke-5 kasus perampokan kantor pegadaian yang terjadi pada tahun 2012 ini adalah, Kantor Pegadaian Lenteng Agung (8 Maret), Pegadaian di Jalan Suci, Ciracas (27 juli), kantor Pegadaian Unit Antam di Jalan Raya Tanjung Barat (28 September).

Lalu, Kantor Pegadaian di Jalan Poltangan Raya, Tanjung Barat, dan paling akhir adalah perampokan kantor Pegadaian di Jalan Raya Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan, pada 5 November, yang menyebabkan kerugian sekitar Rp2,2 miliar.


Tauviq LL

PNS Mau Nabung Dibacok Dirampok

Bekasi, PODIUM – Seorang karyawati Kantor Pegadaian dibacok dan dirampok dua kawnan di halaman parkir BNI Jalan Ir Juanda, Bekasi, Selasa 6 November 2012. Korban, Tri Mujiarti, 39, selain mengalami luka bacok, juga kehilangan uang sebanyak Rp 38 juta dan enam buah telepon seluler. 

Abdul Mubarok, Satpam BNI yang bertugas dan melihat peristiwa tersebut mendiamkan perampokan nasabah terjadi di depan matanya, dengan alasan dirinya mengira korban sedang bertengkar dengan suaminya.

"Pak satpam-nya koq diem aja, sih, dan bengong saja," kata Tri kesal di lokasi kejadian.

Perampokan atas Tri dilakukan oleh dua orang kawanan berboncengan sepeda motor. Aksi perampokan berlangsung sangat cepat, hanya sekitar dua menit. Bacok dan kabur.

Keterangan diperoleh menyebutkan, siang itu Tri baru saja mengambil uang sebanyak Rp30 juta dari BCA dan hendak memindahkanya ke BNI, kedua bank tersebut berada di jalan Juanda, dan hanya berjarak sekitar 200 meter.

Saat Tri menuju basement gedung BNI untuk memarkir motornya, tiba-tiba saja muncul sebuah motor Yamaha Yupiter dengan dua orang pria. Tanpa basa-basi, salah seorang dari pria tersebut turun dan menarik tas korban.

Kemudian terjadi tarik menarik, namun itu tidak berlangsung lama, karena si pria tersebut segera mengeluarkan golok dan mengayunkan bacokan mengarah ke leher korban. Korban terpaksa melepaskan tasnya dan menangkis golok dengan tanganya hingga terluka. 

Kedua perampok itu pun segera kabur dengan sepeda motornya.

Satpam BNI yang sedang bertugas di basement mengaku melihat kejadian tersebut dari kejauhan, tetapi dia berpikir kejadian itu hanyalah sebuah pertengkaran antara suami dan istri.

(Aneh juga satpam BNI tersebut, mengapa dia berpikir apa yang dilihatnya adalah sebuah pertengkaran antara pasangan suami istri, bagaimana dia bisa berkesimpulan demikian?

Mengapa dia tidak berpikir, bahwa sedang terjadi perampokan nasabah, karena dia adalah seorang satpam yang bertugas di bank?!)


Tunggul Naibaho

Kompolnas Ke Polres Gunung Kidul, Pastikan Penyebab Kematian Reza


Almarhum Reza ketika masih koma di RS Betheseda, Yogyakarta. (Ist).
Yogyakarta, PODIUM - Dua anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendatangi Polres Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk memastikan penyebab kematian Reza Eka Wardhana, 16, siswa pelajar SMA Dominikus Wonosari. Apakah Reza meninggal karena kecelakaan ataukah tewas karena dianiaya oknum polisi?

Logan Siagian dan Edi Saputra Hasibuan, dua Komisoner Kompolnas tiba di Yogyakarta, Senin 5 November 2012, untuk melakukan penyelidikan. Keduanya menyatakan prihatin dengan kejadian yang dialami keluarga Reza dan akan memberikan perhatian khusus atas kasus ini. 

"Tentu kami akan memintai keterangan, baik dari pihak keluarga almarhum maupun dari pihak Polres Gunung Kidul," demikian siaran pers yang dikeluarkan keduanya di Yogyakarta, Senin (5/11).

Seperti diketahui, Reza dilarikan ke UGD RS Betheseda, Yogyakarta, pada malam takbiran Idul Adha yang lalu, Kamis, (25/10), karena kepalanya mengalami pendarahan hebat.

Selama sembilan hari Reza mengalami koma. Namun rupanya Reza tidak mampu bertahan, dan akhirnya putra dari Nugraha tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.

Apa yang menjadi penyebab kematian Reza, pihak keluarga menyatakan bahwa Reza tewas karena kepalanya dihantam helm berkali-kali oleh oknum polisi. Okunum tersebut dikenali sebagai Brigadir M, yang bertugas di Polres Gunung Kidul. 

"Banyak saksi yang melihat dan menyaksikan," kata Novi, tante almarhum beberapa waktu lalu di RS Betheseda.

Para saksi, kata Novi, melihat Reza dipukuli kepalanya oleh seorang oknum polisi dengan menggunakan helm, tepat pada malam takbiran Idul Adha. Saat itu Reza kata saksi, mencoba  menerobos barisan polisi di dekat alun-alun Wonosari.

Sebaliknya, Kapolres Gunung Kidul AKBP Ikhsan Amin, membantah keterangan pihak keluarga, dan mengatakan Reza meninggal karena terjatuh sewaktu hendak menerobos barisan polisi.

"Ia (Reza, red) ngebut dan menerobos polisi. Saat itu ia hampir menabrak polisi dan mungkin kaget lalu terjatuh dan kepalanya membentur aspal," terang Ihsan Amin di Mapolres Gunungkidul.

Ihsan tidak menyangkal jika pecahan kaca helm yang ada lokasi kejadian adalah milik anggotanya. Namun ia menegaskan kaca itu pecah setelah helm polisi terbentur lampu sepeda motor korban yang melaju ke arahnya.

Tunggul Naibaho

Mabes Polri Sita Plasa Serpong


Jakarta, PODIUM - Mabes Polri menyita Plasa Serpong terkait kasus tindak pidana penggelapan dan penipuan di Bank Century, Senin 5 November 2012. Nilai Plasa Serpong ditaksir sekitar Rp300 miliar.

Penyitaan dilakukan, karena berkas ke-25 dari 36 berkas kasus Century yang ditangani Mabes Polri, sudah selesai, dan sedianya berkas ke-25 ini akan diserahkan kepada Kejaksaan Agung pada hari ini juga, berikut barang bukti disita, yakni Plasa Serpong tersebut.

"Plasa ini disita karena dibeli dari hasil tindak kejahatan penggelapan dan penipuan yang dilakukan Robert Tantular (pemilik lama Bank Century)," jelas Brigjen Arief Sulistyanto, Direktur Tindak Pindana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Senin (5/11) di lokasi penyitaan, Jalan Raya Serpong, Tangerang  Selatan, Banten.

Menurut Arief, nilai aset yang disita mencapai sekitar Rp 312 miliar. "Masih ada aset-aset lain yang disita," ujarnya.

Arief mengemukakan, meskipun disita, kegiatan perekonomian di Plaza Serpong tetap dibolehkan berjalan. Meski demikian, kios-kios di dalam plasa terlihat tutup. Hanya terlihat dua kios yang buka di mal berlantai empat itu.

"Kasusnya sendiri sudah masuk tahap kedua, dan sudah kami serahkan ke Kejaksaan Agung. Hari ini penyerahannya kepada kejaksaan," ungkap Arief, seperti dikuti Tribunnews.

Terkait penyelesian kasus Bank Century, dari 36 berkas perkara yang ditangani Bareskrim Polri, 25 perkara yang sudah selesai. 

"Untuk Plaza Serpong ini berkas yang ke-25 yang sudah selesai kami tangani," katanya.

Tunggul Naibaho

Kawanan Nekat, Rampok Kantor Pegadaian Siang Bolong


Jakarta, PODIUM - Bak dalam film laga Holywood, sekitar delapan orang kawanan perampok nekat merampok kantor Pegadaian UPC Cipete Raya, Jakarta Selatan, Senin 5 November 2012, tengah hari bolong, pukul 12.00 WIB.

Dalam aksinya, para perampok menggunakan pistol dan menutupi wajah mereka dengan helm dan masker. Para pegawai di pegadaian tersebut sangat terkejut, terkejut di siang bolong.

"Kami sangat ketakutan, dan terkejut bukan main. Para perampok itu langsung masuk mengacak-acak ruangan sambil mengacung-acungkan pistol dan berteriak, mana kunci, mana kunci," kata Ulan salah seorang pegawai di kantor tersebut kepada Okezone.

Ulan menyebutkan sedikitnya ada lima orang perampok yang masuk ke dalam kantor, dan sisanya menunggu di luar. Petugas Satpam yang bertugas hari itu, yang mencoba melakukan perlawanan, digetok dengan pistol, dan berhasil dicaitkan nyalinya oleh kawanan tersebut.

Para perampok, kata Ulan, berhasil membawa sejumlah perhiasan emas, uang dan juga telepon seluler milik para pegawai. 

Besarnya jumlah kerugian akibat perampokan tersebut belum dapat dipastikan, dan kasusnya kini dalam penanganan Polres Metro Jakarta Selatan.


Tunggul Naibaho

Putut Eko Bayuseno Jabat Kapolda Metro Jaya

Kapolri dan Kapolda Metro Jaya yang baru  Putut Eko Bayuseno
Jakarta, PODIUM - Kepala KepolISIAN Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal (Pol) Timur Pradopo melantik Irjen (Pol) Putut Eko Bayuseno sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya yang baru di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan Rabu 31 Oktober 2012 pagi. Putut menggantikan Irjen (Pol) Untung S Rajab yang memasuki masa pensiun. 

Putut sebelumnya adalah Kapolda Jabar dan sempat menjabat sebagai Kapolda Banten dan Wakpolda Metro Jaya. Pada masa 2004-2009, Putut menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan akhirnya lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1984 ini dipercaya menjaga ketertiban dan Keamanan di Ibu Kota Negara.

Sementara posisi lowong Kapolda Jabar akan diisi Brigjen (Pol) Tubagus Anis Angkawijaya yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Tenggara. Padahal sebelumnya, posisi Kapolda Jabar tersebut, berdasarkan Telegram Rahasia (TR) tertanggal 26 Oktiber 2012, sebenarnya akan diduduki oleh Kapolda Lampung, Brigjen (Pol) Joodie Rooseto.

Namun Karena adanya konflik horisontal di wilayah Lampung Selatan, yang hingga saat ini masih mencekam dan telah mengakibatkan 14 orang nyawa warga melayang, maka Jodie diperintahkan untuk tetap di posnya unutk membereskan masalah konflik antar warga tersebut.

Dan jika konflik di Lampung Selatan telah dapat diatasi, maka Jodie diproyeksikan menempati posisi sebagai Kasektupa Lemdikpol menggantikan Brigjen (Pol) Ngadino yang akan menduduki pos barunya sebagai Kapolda sulawesi Tenggara.

Kapolri Timur Pradopo, dalam sambutanya meminta perhatian para Kapolda untuk mencermati potensi konflik bernuansa rumah ibadah, juga fenomena geng motor, dan juga hal-hal yang terkait dengan Pemilukada.

Tauviq LL
 


SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Pengunjung

Copyright © 2011. Podium Interaktif - All Rights Reserved
Pasang IKLAN, email Ke: podiuminteraktifnews@gmail.com